Info Sepakbola Indonesia

Sabtu, 09 Juli 2011

Feri Firmansyah


Feri Firmansyah
“The next andrea pirlo indonesia”
Nama ini tentu sudah akrab di telinga sebagian masyarakat Indonesia khususnya pecinta Timnas junior, ya dia adalah jangkar lini tengah SAD Indonesia U-19 yang bersinar di ajang Pra Piala Asia U-19 2010 lalu, kendati gagal membawa timnya lolos ke ajang Piala Asia U-19 2010, Feri termasuk salah satu pemain yang dipuji karena permainannya yang taktis dan memiliki pandangan yang luas di lini tengah, pemain kelahiran Jember ini juga memiliki spesialisasi tendangan bola mati yang sangat bagus, bahkan tidak jarang gol dari SAD berawal dari umpan-umpan akuratnya, seperti ketika mengalahkan Rentistas 2-0, kedua gol berawal dari proses yang sama yakni tendangan penjuru.
Pemain kelahiran 21 mei 1992 ini telah 4 tahun ini selalu terpilih dalam skuad SAD indonesia, dan selalu menjadi pilihan utama oleh pelatih Cesar Payovich Perez jika dalam kondisi fit, hingga artikel ini di tulis, Feri telah mencetak 1 gol di Torneo de Honor musim ini yakni ke gawang Bella Vista pada laga pembuka Torneo de Honor, pemain dengan postur 172 cm ini memiliki gaya pemainan yang mirip dengan jangkar AC Milan Andrea Pirlo, dari akurasi Umpannya, tendangan jarak jauhnya yang mematikan juga tendangan bebasnya yang selalu membahayakan gawang lawan, tidak jarang orang Indonesia membandingkan dia dengan Andrea Pirlo.
Tinggal kita tunggu dimanakah dia selanjutnya akan berlabuh, menyusul 5 rekan seangkatannya yang sudah lebih dulu meninggalkan SAD untuk bergabung dengan Penarol Uruguay, dan CS Vise Belgia. Apakah akan menyusul Syamsir Alam di Penarol? Atau ke club milik keluarga Bakrie Vise, Belgia? Atau mungkin juga ada club lain yang tertarik padanya, karena dikabarkan ada sekitar 8 pemain SAD yang diminati club-club Uruguay, Chili dll. kita nantikan saja kiprah Andrea Pirlo from Indonesia..

Aldi Yoga Pratama, Pecinta Sepakbola Indonesia

Senin, 04 Juli 2011

Julian Hotzel



Ya mungkin nama itu masih asing di telinga sebagian masyarakat indonesia khususnya pecinta sepak bola indonesia, apalagi namanya becorak ke bule-bulean, ya I Wayan Julian Hotzel Arimbawa adalah salah satu pemain Sad indonesia U-19 yang memiliki keturunan Jerman-Bali dari orang tuanya, tidak sulit untuk mengenali Julian, karena posturnya yang tinggi untuk ukuran pemain Indonesia, dengan postur 184 cm, julian menjadi pemain paling tinggi di tim SAD Indonesia.
Julian yang lahir pada tanggal 9 juni 1993 berposisi asli sebagai gelandang serang di tim SAD indonesia, namun akhir-akhir ini posisinya di sulap menjadi seorang penyerang oleh coach Cesar Payovich Perez, karena posturnya yang tinggi menjulang, dan naluri mencetak golnya yang bagus, selain itu musim ini SAD benar-benar krisis di posisi striker, setelah di coretnya Alan Martha, di pinjamnya Syamsir alam di Penarol, dan sekarang Yandi Sofyan juga di pinjam oleh RSC Vise Belgia, juga Achmad Rezal Octavian yang dikabarkan cedera saat ini, praktis di lini depan SAD hanya tersisa Haris Tuarea sebagai striker murni, ada juga Abdulrahman Lestaluhu dan Vava Mario yang bisa dijadikan penyerang.
Lantas bagaimana hasilnya, setelah perubahan posisi Julian? Hingga pekan ke empat Torneo de Honor Julian telah mencetak 1 gol, yakni ke gawang Deportivo Maldonado, ketika itu Sad menang 2-0 atas Deportivo. Patut untuk di tunggu kiprah Julian di pertandingan-pertandingan selanjutnya bersama SAD Indonesia, kebetulan juga Julian masih bisa berlaga di Pra Piala Asia U-19 november nanti, semoga Julian dan teman-teman lainnya bisa membawa Timnas U-19 Lolos ke Piala Asia 2012 juga mewakili Asia di Piala Dunia U-20, memang terlalu muluk, toh apa salahnya kita berharap dan bermimpi, kesempatan itu pasti ada, dengan kerja keras dan dukungan masyarakat Indonesia, kalian pasti Bisaaaa....

Salam dari pecinta sepakbola indonesia
Aldi yoga pratama
Kick_aldy90@yahoo.com

SAD Indonesia Di Torneo de Honor 2011

 4 Juni
U-19 S.A.D Indonesia 4-1 Bella Vista
[Fery Firmansyah, Novri Setiawan, Rinaldi Gunapraditha, Yericho Christiantoko]
U-17 S.A.D Indonesia 1-0 Bella Vista
[Antoni Putro Nugroho pen.]
11 JUNI
U-9 SAD INDONESIA VS RENTISTAS 2-0
(yandi sofyan, manahati lestusen)
U-17 SAD INDONESIA VS RENTISTAS 0-1
18 JUNI
U-19 SAD INDONESIA VS DEPORTIVO MALDONADO 2 - 0
(Julian Hotzel, aris tuharea)
U-17 SAD INDONESIA VS DEPORTIVO MALDONADO 1 - 0
 (Arya Rusandi)
25 JUNI
U-19 SAD INDONESIA VS RAMPLA JUNIOR 2-2
(rinaldi gunpradipta, M.abduh lestaluhu)
U-17 SAD INDONESIA VS RAMPLA JUNIOR 2-2
(M. gugum gumilar, Indra Permana)
2 JULI
U-19 SAD VS VILLA TERESA 6-0
(Haris Tuharea 2 g0l, Rinaldi Gunapradipta, Vava Mario, Taji Prasetyo)
U-17 SAD VS VILLA TERESA 2-1
(Hadi Wibowo , Antony Putra)
6 JULI
U-19 SAD VS BOSTON RIVER 1-3
(Manahati Lestusen)
U-17 SAD VS BOSTON RIVER 3-0
(Antonio Nugroho, Wawan Febriyanto, Hadi Wibowo)
13 JULI
U-19 SAD VS CENTRAL ESPANOL
U-17 SAD VS CENTRAL ESPANOL
23 JULI
U-19 SAD VS TACUAREMBO
U-17 SAD VS TACUAREMBO
30 JULI
U-19 SAD VS HURACAN
U-17 SAD VS HURACAN
6 AGUSTUS
U-19 SAD VS EL TANQUE SISLEY
U-17 SAD VS EL TANQUE SISLEY
13 AGUSTUS
U-19 SAD VS SUD AMERICA
U-17 SAD VS SUD AMERICA
20 AGUSTUS
U-19 SAD VS JUVENTUD
U-17 SAD VS JUVENTUD
27 AGUSTUS
U-19 SAD VS ROCHA
U-17 SAD VS ROCHA
4 SEPTEMBER
U-19 SAD VS BASANEZ
U-17 SAD VS BASANEZ
11 SEPTEMBER
U-19 SAD VS PROGRESO
U-17 SAD VS PROGRESO

PENCETAK GOL SEMENTARA SAD U-19
3 GOL : Aris Tuarea, Rinaldi Gunapraditha
2 GOL : Manahati Lestusen
1 GOL : Fery Firmansyah, Novri Setiawan, Yericho Christiantoko, yandi sofyan, Julian Hotzel, M. Abduh Lestaluhu, Vava Mario, Tajie Prasetio, Hadi Wibowo

PENCETAK GOL SEMENTARA SAD U-17
3 GOL : Antoni Putro Nugroho
2 GOL :  M. Gugum Gumilar
1 GOL :  Arya Rosandi, Indra Permana, Hadi Wibowo

* JADWAL BISA BERUBAH SEWAKTU-WAKTU.

SAD INDONESIA “From Uruguay to World”


Sociedad Anonima Deportiva yang biasa di singkat SAD adalah sebuah program pembinaan yang dilakukan PSSI dengan mengirimkan para pemain mudanya untuk berguru ke Uruguay, pada dasarnya program ini hampir sama dengan proyek Primavera di era 90an dulu, hanya tempatnya saja yang berbeda, jika primavera berguru ke Italia, kini SAD berguru ke amerika latin, tepatnya di negaranya Diego Forlan yakni Uruguay.
 Hingga saat ini sudah hampir 4 tahun sejak pertama kali di kirim pada tahun 2008 lalu kita berguru disana, berlatih disana, dan berkompetisi disana. Tiga tahun pertama hanya 1 tim yang dikirim ke Uruguay, yakni angkatan syamsir alam cs, dan di tahun ke empat ini indonesia mengirimkan 2 tim untuk bekompetisi disana, yakni SAD U-17 yang berkompetisi Quinta Division dan SAD U-19 yang berkompetisi di Quarta Division.
SAD U-19 adalah angkatan pertama tahun 2008 dahulu yang sudah mengalami beberapa perombakan setiap tahunnya, sedangkan SAD U-17 adalah angkatan baru yang dijaring melalui seleksi di beberapa daerah yang dilakukan langsung oleh coach Cesar Payovich yang ditambah beberapa pemain Timnas U-16 yang berlaga di Piala Asia U-16 di Uzbekistan 2010 lalu.
Ketika kita bicara hasil, tentu yang diharapkan adalah yang terbaik, dan yang terbaik adalah juara dalam sebuah kompetisi, lalu bagaimana dengan hasil SAD selama ini? Memang selama 4 tahun ini SAD belum pernah meraih gelar juara di ajang yang di ikuti, prestasi terbaik SAD selama ini adalah ketika musim lalu menduduki posisi runner up di Torneo de honor, apa itu Torneo de Honor?
Torneo de honor bisa dikatakan kompetisi junior kasta kedua setelah Campeonato Uruguayo, tim-tim yang menduduki peringkat 1-3 di Quinta/Quarta berhak mengikuti Campeonato, sedangkan peringkat empat kebawah dalam Quinta/Quarta berhak mengikuti Torneo de Honor.
Memasuki tahun keempat ini SAD sudah menunjukkan perkembangan yang signifikan baik secara tim maupun secara individu, secara tim bisa kita lihat dari banyaknya kemenangan yang di raih SAD musim ini, hingga pekan ketiga Torneo de Honor SAD U-19 berhasil meraih poin sempurna 9 poin dari tiga kali kemenangan, begitu juga SAD U-17 yang berhasil meraih 6 poin dari 3 pertandingan.
Hal ini bisa dikatakan bagus karena ini adalah tahun pertama mereka di Uruguay, bahkan ada beberapa pemain yang baru mencicipi bagaimana rasanya hidup di luar Indonesia.
Secara individu bisa kita lihat mulai musim ini ada 2 punggawa SAD yang di pinjam oleh tim besar Uruguay, Penarol FC, mereka adalah Syamsir Alam dan Zaenal Haq, selain itu mulai bulan juli 2011 ini ada 3 pemain SAD yang akan memulai kompetisinya di Belgia, dengan membela RSC Vise, club divisi II Belgia yang menempati posisi ke 5 musim lalu, mereka adalah Yandi Sofyan Munawar, Yericho Christiantoko, dan Alvin Ismail Tuassalamony. Maka sudah ada 5 pemain angkatan pertama yang telah “laku” jual di pasar club dunia.
Tidak berhenti disitu bahkan dikabarkan masih ada 8 pemain lagi yang sedang dipantau tim-tim amerika latin seperti yang dikatakan pelatih SAD “ Ada sekitar delapan pemain yang diincar klub dari Uruguay, Paraguay dan Chile. Kita lihat saja perkembangannya nanti,” ungkap Cesar, saat membawa SAD Indonesia pulang ke Jakarta, November  tahun lalu.
Menarik untuk melihat kiprah mereka di kompetisi yang sesungguhnya yakni  ajang AFF U-19 pada tanggal 10-20 september dan juga di Pra Piala Asia U-19 mulai 31 Oktober – 8 November, apakah mereka bisa bersaing dengan lawan mereka di grupnya dan lolos ke Piala Asia U-19 2012? atau sama seperti tahun lalu yang gagal di kandang sendiri kendati menimbulkan banyak pujian atas keindahan permainannya? Kita nantikan saja, semoga kabar baik yang menghampiri kita nantinya.......
Amiiinnn.......

Salam hangat dari pecinta sepakbola Indonesia
Aldi Yoga Pratama, email : Kick_aldy90@yahoo.com